Minggu, 01 Juni 2008

The Untold Story..


Dan perempuan di depan saya ini tak lebih dari seorang perempuan renta, tak berdaya dan merasa sepi. Air matanya selalu menetes disetiap kehadiran saya. Dia selalu terharu dan begitu cair menyambut saya. Sebuah situasi yang sangat kontras dengan apa yang terjadi pada kami, enam belas tahun yang lalu. Keras, tegas dan sikap tak peduli pada saya. Bahkan tak jarang, beberapa sikap dan perkataannya membuat saya ciut, tersudut, lalu menangis sendirian...dan tak ada yang tahu. Betapa hari-hari bersamanya, tak ubahnya hari-hari yang berat, tegang dan melelahkan. Wajar jika saya tak berarti baginya. Sebab kehadiran saya (kakak-kakak dan adik saya) tak begitu di harapkannya, karena kami terlahir dari sebuah perkawinan yang kurang mendapat restu darinya. Saya lelah setiap kali menerima pembandingan-pembandingan dengan anak-anak lain. Mereka lebih cantik, lebih pintar dan memiliki orang tua dengan tingkat perekonomian yang jauh lebih tinggi dari orang tua saya. Sungguh sebuah pengalaman traumatik yang terkadang masih membuat saya sakit dan menangis saat mengingatnya. Dan itu sungguh saya pendam sendiri. Sebuah cerita yang tak pernah saya ungkapkan, bahkan pada bapak sekalipun.
Dan, perempuan di depan saya ini benar-benar kesepian. Sebab kini, di masa tuanya, semua orang yang dulu dibangga-banggakannya itu, dan selalu menjadi pembanding bagi saya (karena saya dianggapnya tidak lebih baik dari mereka) satu-satu telah mengabaikannya, menguap meninggalkannya. Dan saya, bak seorang putri yang semula teraniaya, kini menjelma menjadi pelipur lara. Seorang putri tempat berkeluh kesah dan bersandar saat dia lelah. Menjadi telaga tempat dia menumpahkan segala gundah. Ini semua, karena bapak selalu mengajarkan pada anak-anaknya untuk selalu menghormati orang lain. Meski seseorang itu pernah menorehkan luka di kehidupan kita sekalipun. Apalagi terhadap saudara, bahkan seseorang yang telah membuat kita ada.
Salam dan hormat kami untuk mbah putri: kami tetap menyayangi mbah putri apapun yang terjadi...

Tidak ada komentar: